Posts

Showing posts from July, 2020

Diam yang Ganjil

Image
Pertanda diam itu seribu bahasa. Ia tak perlu berkata-kata banyak. Hanya tindakan, sikap, mimik, gerak tubuh atau apalah namanya. Lebih dari kata-kata. Halah! susah memaknainya. Kalau diam diartikan marah, tidak sayang tidak cinta. Ya juga susah. Tidak ada kata-kata yang lebih indah dari pertanda tubuh. Yang tidak terlihat sekalipun.  Misalnya, mana tau anakmu kalau kau baru pulang kerja dan anakmu dua tiga tahun itu sudah terdiur dan kauciumi malam-malam di saat dia terlelap. Pun istrimu, mana tau kauciumi dia, kauperbaiki selimutnya di malam hari pun ketika dia tertidur. Itu susahnya barangkali kalau perasaan sayang selalu diucapkan dengan kata-kata, padahal belakangnya boong.  Mirip buaya dan kucing. Jadi buaya ketika diluar, jadi kucing ketika di rumah. Masih lebih baik ketika dia jadi buaya di luar dan dirumah tetap keliatan seperti buaya. Eh salah, tetap seperti kucing. Buaya dan kucing hanya bahasa Laudya Cynthia Bella yang baru saja cerai dengan Engku (Engku siapa, ta

Suasana Hati

Image
Tanggal 18 Juni 2020, Presiden Joko Widodo, lewat video Youtube kepresidenan yang diunggah KompasTv bermakna apa? Reshufle kabinet? atau pembubaran institusi? Menontonnya, mudah-mudahan tak seperti drama Korea. Nampak ia marah betul. Menyuruh pembantu-pembantunya (menteri) bekerja dengan suasana hati. Maksudnya suasana hati, ya bekerjalah seperti apa yang dirasakan oleh mayoritas 267 juta rakyat Indonesia. Jangan diam diri di ruangan kerja. Tapi keliatanlah ke permukaan.  Pantesan para menteri saling diam. Apa sebab? wong video Presiden marah soal suasana hati sudah ada sejak 18 Juni. Eh baru bocor dua atau tiga hari lalu (ini tanggal 2 Juli 2020). Anggaran triliunan sudah disalurkan ke kementerian, kok masih ngoyo. Tertahan sana-sini. Ya maunya apa toh. Kalau tak mampu bikin acara, gelar pengajian sekalian lewat virtual.  Pengajian virtual aja, sudah contoh sederhana menggerakan ekonomi. Misalnya, kalau ada kementerian mau gelar pengajian virtual bareng, pertama, yang tersalu