I Istana Pohon Akasia (Draft Novel)

Ahmad kecil baru saja kembali dari Puskesmas seberang rumah, ibu memegang tangan Ahmad dengan erat, ibu tak ingin Ahmad bermain siang ini karena badannya masih panas akibat demam yang diderita Ahmad. Diagnosa dokter puskesmas menganjurkan Ahmad banyak istirahat, minum obat dan juga jaga kebersihan tubuh tentunya. Selama dua hari ini Ahmad tak masuk sekolah karena demam yang dideritanya.

" Bu Ahmad ingin main dibelakang rumah bu, boleh ya bu "
" Duh Mad, kamu khan masih sakit ntar sakitnya tambah parah lagi " Ibu menoleh wajah ahmad dengan menggengam tangannya dengan erat.

Tetapi Ahmad tetap berontak dengan muka memelas, dan biasanya dengan wajah Ahmad seperti itu mampu melunakkan hati Ibu.....

Dengan terus berlari kearah Istana mungilnya yang tampak di depan mata, ia memanjat pohon akasia rindang berbatang besar dengan dahan yang dipenuhi daundaun hijau yang masih muda, Ahmad menggenggam ranting pada dahan Akasia itu, ranting akasia itu mampu menahan tubuh anak kecil itu berumur 9 tahun.

Diatas pohon Akasia, Ahmad bernyayi, bermain dengan riangnya tanpa takut dari ketinggian....
Seketika suara Adzan sore berbunyi, Ahmad berlari meninggalkan Istana Pohon Akasia dibalik pintu rumahnya.....

Comments

Popular posts from this blog

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar

Minat itu harus dilatih