..rumah..

Di dalamnya ada banyak perabot yang berbicara.
Jika hari minggu tiba, amat rajin dia membersihkannya.
Sesekali dia berbicara sendiri, barangkali mengumpat
kotoran dan sampah di keranjang berwarna biru.
Orangorang tetangga rumah, mengenalnya sebagai
pembantu yang kurang waras. Tetapi, jika dia melihat
sampah berserakan di dalam maupun diluar rumah
dia akan mengumpat setengah mati. Entah kepada
siapa dia mengumpat. Majikan di Rumah itu, hanya tau
rumahnya bersih. Sekeras apapun dia mengumpat
si majikan tak pernah mencegahnya.

Pernah suatu ketika, dia menghancurkan sebuah
keranjang sampah plastik. Barangkali marah, karena
tidak tahan melihat sampah di keranjang itu yang tumpah
ke lantai. Tetapi si majikan pemilik rumah tetap saja diam.
Majikan tak pernah mencegah bahkan marah sekalipun.
Sesekali dia mengumpat tetangga. Entah karena sampah
atau sesuatu yang lain, tak jarang dia mengancam si tetangga.

Majikan masih juga diam, tidak pernah bertindak mencegah
atau melarang dia. Bertahun-tahun dan berpuluh tahun.
Begitulah dia, dikenal oleh tetangga sebagai pembantu yang
kurang waras. Kadangkala dia hanya tertawa, sehabis menyapu
pekarangan rumah majikannya. Kadangkala juga dia meracau
tidak jelas, menunjuknunjuk sesuatu tetapi entah apa.

Dengan sepeda tuanya..dia pergi menyusuri kampung
halamannya. Si majikan tak pernah tahu perihal kepergiannya
Entah dimana dia sekarang. Baik majikan maupun tetangga, juga
merindukannya. Rumah dan perabot milik si majikan seakan
menangis dan berontak. Begitu cepat debu dan kotoran
melapisi rumah itu beserta perabotnya itu. Tetangga yang rindu
akan teriakan si dia yang kurang waras itu, juga bertanyatanya

Seminggu kemudian, datang kabar dari seorang tukang sayur
yang pernah melihat dia di Jalanan. Dia si kurang waras itu
meninggal seminggu yang lalu ditabrak lari sebuah mobil.
Hening, rumah itu kini sepi karena tak ada lagi teriakan
tetangga juga jujur merindukan dia si kurang waras itu.

Rumah itu..kini ditinggalkan majikannya, tetangga satu persatu
meninggalkan daerah itu. beredar kabar di kompleks kecil yang dihuni
majikan dan tetanggatetangganya. Kini mudah kerasukan mahluk
halus. satu persatu pergi meninggalkan kompleks itu. Dia si kurang
waras ituselama ini mengumpat mahluk halus yang berada di kompleks itu.

Dia si kurang waras itu, kini pergi, tak ada yang bisa melawan
mereka, mahluk halus itu. Kompleks itu kini kosong bagai kota tak bertuan.
tak ada lagi teriakan dan umpatan mengusir mahluk halus
dari dia yang dikenal kurang waras.

Comments

Popular posts from this blog

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar

Minat itu harus dilatih