Petuah

Wajahnya sudah tua, sudah pasti karena penyakit yang diderita selama belasan tahun. Ia juga sudah lama tak bekerja. Tapi beruntung ia masih memiliki tunjangan gaji dari tempat kerjanya dulu, dan sedikit demi sedikit berhasil membiayai keenam anaknya yang masih sekolah.

Saya mendapat petuah, kalau orang sudah berumur dan tinggal menikmati hidup. Cenderung ia akan mengurung diri di rumahnya. Sembari beribadah, berdoa dan selalu berharap kepada Tuhan. Sebab, ia tahu sudah tak memiliki waktu yang banyak.

Yang ada tinggal cerita-cerita, soal pertemanannya dengan mereka. Biasanya cerita itu berulang-ulang. Tapi sabar mendengar, saya yakin adalah sebuah pahala. Pahala yang belum waktunya saya dapati, mungkin nanti. Entah, tapi saya yakin itu ada.

Sebab pahala tidak hanya selalu berupa rejeki. Ia juga makna. Sebuah kebenaran yang datangnya dari silam ke kinian. Dan inilah petuah itu, dan sedikit demi sedikit hampir terjawab meski tidak semua.

Sabar !!

Masih sampai disini, pahala berupa makna kebenaran itu tetap ada. Saya yakin tetap ada. Jangan minta kepada tuhan dimana kebenaran dan makna itu. Tapi mintalah kepada diri sendiri untuk selalu bertindak dan mencari makna itu. Pasti Ia akan memberi jalan lapang menunjukkannnya. Amin.

(terimakasih bapak, semoga tenang di surga sana)

Comments

Popular posts from this blog

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar

Minat itu harus dilatih