Madre karya Dee keren

Hai tuhan yang baik. Saya baru saja membaca buku kumpulan cerita Dewi Lestari yang keren berjudul Madre itu. Cerita dari lembar pertama hingga lembar terakhir membuat saya penasaran dan tak berhenti membacanya hingga selesai dalam waktu tak kurang dari dua jam.

Daya khayal seorang Dewi Lestari 'Dee' memang luar biasa, ditambah pengetahuannya tentang kuliner. Simak saja dalam Madre, begitu gamblang ia menyebut jenis roti yang beraneka macamnya. Saya juga takjub, ketika Madre yang tak lain adalah sebuah oven atau semacam induk biang, syarat utama membuat roti. Selain itu, saya suka dengan tokoh utama Tansen Roy Wuisang yang dilukiskan berdarah China, India dan Manado. Keren.

Cuma, sepertinya buku ini terlalu singkat bagi pembaca yang suka dengan dunia penasaran yang dibikin Dee. Selain terlalu singkat, masalah di dalam cerita Madre, bagi saya terlalu enteng sehingga hampir tak ada klimaks yang bikin kecewa, karena pada akhirnya semuanya happy ending. Tapi, untuk sebuah kumpulan cerita, Madre kerenlah. Saya membayang kalau Dee, mau membuat novel serupa Akar atau Petir. Kalau Partikel, belum saya baca. Hehe, soalnya ketebalannya sudah membuat rasa malas untuk membacanya. Oh ya, sekadar info, Madre hanya terdiri dari atas 72 halaman. Tapi sudahlah, saya kecele sejak awal, kupikir Madre itu sebuah novel, ternyata kumpulan cerita.

Tapi, lebih dari itu, yang namanya Dee, saban kali bikin kisah juga selalu menyenangkan. Saya menduga memang dia (Dee) itu pecinta kopi, seperti tokoh Mei yang doyan kopi dalam kisah Madre. Sepertinya dia akan membuat cerita tentang kopi nantinya (tapi kapan). Saya belum cukup puas dengan filosofi kopinya, seharusnya ada tukang kopi selain tukang roti seperti Tansen dalam Madre.

Comments

Popular posts from this blog

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar

Minat itu harus dilatih