selamat merayakan hari blogger teman



menulis adalah luapan galau dan marah. tema ini sangat tepat bagi yang ingin belajar menulis. Tapi masalah menulis pada akhirnya merupakan buah ketekunan. ibarat pengrajin, saban waktu mengasah hasil karyanya. seperti itu sebenarnya menulis. pada akhirnya, menulis akan membuat kita yang biasa menulis dalam bentuk apapun itu, akan bertanya-tanya kepada siapa tulisan ini diperuntukkan. bagi saya sederhana saja menjawabnya. "kepada diri sendiri!" Sudah banyak sekali teori menulis ada di muka bumi ini. Dan sebenarnya tak perlu teori andai jawaban menulis itu diperuntukkan hanya untuk konsumsi diri-sendiri atau pribadi seorang penulis saja.



kali pertama bisa menulis, tentu saja di sekolah dasar. tapi menseriusi menulis itu, akhirnya ditujukan kepada siapa tulisan itu. kebanyakan penulis tekun dengan tujuan publikasi atau diperuntukkan kepada khalayak, sudah punya metode sendiri. ibaratnya ada pembuka ada penjelasan dan penutupnya. sangat sederhana.

saya selalu takjub dengan orang-orang yang tekun menulis hingga bisa membuat buku. terutama bagi penulis-pengarang sastra. menulis tak selalu identik dengan buku. Artinya, menulis tak harus dicitacitakan supaya menjad buku sehingga dikenal banyak orang. saya kira, tak harus selalu begitu. banyak penulis yang tak selalu mau karyanya diterbitkan. saya kategorikan penulis ini macam penulis diam. dia menulis, tapi tak mau terpublikasi luas. alasannya juga banyak, salah satunya, ketika menulis nanti ada yang tersinggung. lain alasan, tak mau populer atau ada yang ekstrem menulis dianggap luapan kemarahan. itu sah saja.

kenapa menulis harus memaksa dengan tujuantujuan aneh? tentu tak selalu begitu bukan. bagi saya, penulis kategori penulis diam, ibarat cermin renungan. sebab, saya selalu menganggap menulis membuat kita belajar memahami diri kita sendiri. itu saja, tak lebih. kalau ada lebih, anggap saja itu bonus. misalnya, tulisan-tulisanmu diterbitkan dalam buah buku. diundang sebagai pembicara karena telah menulis buku dan blablabla.

itu sebabnya menulis itu bukan profesi wajib yang harus disematkan kepada sastrawan, ekonom, politikus dan profesi lainnya. menulis itu sederhana, sederhana karena prosesnya, bukan pada hasil akhirnya. kelemahan menulis yang biasa terjadi bagi orang-orang, yang baru mau, menyematkan atau mengukuhkan diri sebagai seorang penulis, hanya ada pada intensitasnya saja.

menjaga tulisan itu perlu. dari situ kaubisa berkaca momen-momen yang terlewati dan barangkali akan terlewati, juga mereka adalah sejarah. selanjutnya terserah anda. saya sendiri tak pernah merasa berhasil menjadi seorang penulis. karenanya saya menyayangi blog saya, sebagai umpan begadang belaka di kala sedang mengantuk sekali. sebab, saban kali sehabis menulis, rasa-rasanya susah dan tak mau tidur. itu saja. selamat berblogger ria. :-)

Comments

Popular posts from this blog

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar

Minat itu harus dilatih